Gerakan Pangan Murah di Pringsewu, Warga Bisa Hemat Uang Belanja untuk Kebutuhan Lain

  • Whatsapp

Hotnews.co.id Pringsewu – Ratusan warga memadati Pendopo Kabupaten Pringsewu sejak pagi untuk mengikuti Gerakan Pangan Murah yang digelar Polres Pringsewu, Kamis (14/8). Antusiasme warga begitu tinggi hingga 2 ton beras premium yang disediakan panitia ludes terjual dalam waktu kurang dari dua jam.

Bazar pangan murah kali kedua ini digelar Polres Pringsewu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan Perum Bulog Wilayah Lampung. Tujuannya, memberikan akses bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau sekaligus menjaga stabilitas pasokan dan harga di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Guna memastikan bantuan tepat sasaran, panitia mewajibkan setiap pembeli membawa fotokopi KTP dan membatasi pembelian maksimal dua kantong beras (10 kilogram) per orang. Langkah ini diambil agar beras tidak diperjualbelikan kembali untuk keuntungan pribadi. Sistem pendaftaran menggunakan metode daring untuk pendataan, sementara pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun digital melalui QRIS.

Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra turut hadir meninjau jalannya kegiatan. Bahkan, ia secara langsung membagikan beras kepada warga yang antre. “Program ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus mendukung stabilitas harga pangan menjelang peringatan HUT RI,” ujar AKBP Yunnus didampingi Asisten Bupati Pringsewu Bidang Pembangunan dan Kesra Hendrid, Plt. Kadis Koperindag Sulistyo Ningsih, Sekretaris Dinas Perdagangan dr. Budi Pramono, dan Asisten Bulog Kanwil Lampung Dina.

Yunnus menambahkan, Bazar pangan murah ini akan kembali digelar hingga 16 Agustus 2025 dan dipusatkan di Pendopo Kabupaten Pringsewu. Kami mengimbau warga untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya guna memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang lebih terjangkau.

Manfaat kegiatan ini benar-benar dirasakan masyarakat. Nuryani (41), warga Pringsewu yang sehari-hari membantu suaminya sebagai buruh tani serabutan, mengaku sangat terbantu. “Beras di sini harganya jauh lebih murah dari pasar. Sisa uang belanja bisa saya pakai untuk beli kebutuhan lain, seperti lauk pauk dan keperluan sekolah anak,” tuturnya

Hal senada diungkapkan Apriyadi (39), seorang pedagang kecil. Ia mengatakan stok beras murah ini juga membantu menekan ongkos modal berdagang. “Kalau modalnya lebih hemat, saya bisa memprosesnya menjadi produk jualan seperti nasi bungkus atau nasi uduk dengan harga tetap bersaing. Pelanggan tetap senang, usaha juga lancar,” ujarnya.

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *